Mahasiswa jangan rela menjadi kelompok orang rata-rata. Mahasiswa harus masuk ke kelompok orang-orang yang unggul atau bintang. Pesan ini disampaikan motivator kelas dunia, James Gwee, di hadapan 1.200 mahasiswa/i yang dibagi menjadi 2 shift pagi dan siang pada seminar motivasi yang digelar tgl. 6 Nop di Hall Kampus C STMIK – STIE Mikroskil, Jalan Thamrin Medan.
Wakil Ketua III STMIK – STIE Mikroskil Saliman, S.T. dalam siaran pers yang diterima Harian Promosi, Senin (9/11) malam mengatakan, seminar tersebut merupakan agenda rutin dan James Gwee dipilih sebagai pembicara karena kredibilitasnya sudah teruji sebagai motivator kelas dunia.
Dalam kesempatan itu, James Gwee mengawali materi seminar dengan meyakinkan mahasiswa bahwa sukses berawal dari diri sendiri. “Success Begins From Within,” katanya.
Karena itulah, tambah James Gwee, kita harus mampu mengatasi hambatan mental dan fisik, dan keluar dari zona nyaman agar bisa mencapai sukses. Keluar dari zona nyaman tidak mudah. James pun mencontohkan dengan minta mahasiswa menandatangani work book dengan mengganti kebiasaan, dari tangan kanan ke kiri.
Awalnya, para mahasiswa heran. Ketika ditanya pengalaman mengubah kebiasaan itu, mereka rata-rata mengaku kesulitan, aneh, lambat, kaku, lucu dan jelek. “Itu normal karena tidak terbiasa. Itulah perubahan,” katanya.
Menurut James Gwee, sering kali kita langsung apriori terhadap perubahan meski belum dicoba. Padahal, kesulitan yang dialami (Physical barrier) harus dilawan atau diatasi lewat pelatihan dan disiplin.
Ia pun membedakan rahasia orang sukses dan tidak sukses. Menurutnya orang-orang sukses mempunyai pola kerja, sehingga mampu memprediksi segala sesuatu, dan pada akhirnya mampu melihat dan memanfaatkan peluang besar untuk sukses. Sementara orang tidak sukses bekerja berdasarkan “moga – moga berhasil”.
“Sukses tidak datang sendiri, Anda harus menemukan polanya. Ekstra rajin pun tidak cukup,” jelasnya. Dalam kesempatan itu James Gwee menjelaskan hal-hal apa saja yang dilakukan orang-orang sukses kelas dunia, latihan dan kerja keras untuk mencapai target yang diinginkan.
James Gwee mencontohkan bagaimana bintang basket Michael Jordan, yang terus latihan dan latihan, meskipun sudah menjadi bintang, tidak fokus pada apa yang sudah dicapai, tapi fokus pada pengembangan, sehingga mampu mencapai target yang lebih lagi di masa yang akan datang.
Diselingi berbagai permainan, contoh dan games, mahasiswa STMIK - STIE Mikroskil Medan tetap antusias mengikuti seminar James Gwee hingga usai. “Para mahasiswa diminta untuk tidak rela menjadi kelompok orang rata-rata, apalagi masuk kategori rusak total, tetapi masuklah ke kelompak orang-orang yang unggul atau bintang,” pangkasnya.