Perbedaan generasi ke generasi saat ini mengalami perubahan yang sangat drastis dan tragis, dimana keseimbangan diri banyak dipergaruhi oleh faktor-faktor luar, lingkungan sekitar, perkembangan dunia IT, dan lainnya, menyebabkan generasi muda kehilangan jati diri, kemampuan berpikir dan belajar, sering kali menghabiskan waktu untuk hal-hal yang tidak berguna. Akibatnya yang terasa saat ini, generasi muda yang tidak memiliki etika, tata karma dan karakter diri.
Melihat kondisi saat ini, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada Upacara peringatan Hardiknas di Jakarta, 2 Mei 2010 yang lalu menyampaikan "e;Strategi Pendidikan Karakter Bangsa, melalui kejujuran dan beretika dimana pendidikan karakter sebagai bagian dari upaya membangun karakter bangsa YANG MENDESAK untuk diterapkan"e;.
"e;Mendikbud mencermati fenomena sirkus saat ini yaitu tercerabutnya karakter asli dari masyarakat. Fenomena anomali yang sifatnya ironis paradoksal menjadi fenomena keseharian, yang dikhawatirkan pada akhirnya dapat menghalangi metamorfosa karakter"e;.
Menyadari hal ini Mikroskil selaku perguruan tinggi yang mengutamakan hardskill dan softskill sebagai unggulan dalam menghasilkan SDM yang berkualitas dan memiliki kemampuan softskill yang baik telah menerapkan hal ini sejak tahun 2003 dengan mempersiapkan Mikroskil Outbound Team, Team Practical Skills Courses yang bekerja sama dengan James Gwee dan Radio SMART FM Medan yang lebih mengutamakan penyiaran dalam bidang softskill.
Setiap tahunnya Mikroskil Outbound Team melaksanakan Training of Trainers (TOT) pada mahasiswa yang terpilih untuk dijadikan embrio dalam membantu perkembangan softskill di Mikroskil. Program TOT yang baru-baru ini dilaksanakan yakni "e;BASECAMP SURVIVOR 2012"e; di Taman Jubelium GBKP Sukamakmur, Sibolangit sejumlah 48 mahasiswa dari berbagai jurusan/ prog. Studi pada tanggal 16-17 Juni 2012.
BaseCamp Survivor 2012 yang berlangsung selama 2 hari 1 malam ini bermaterikan Strong Leadership Training, Character Building, Effective Team Building, Achievement Motivation Training, Military Basic Training.
Jurick Christin, S.Kom selaku salah seorang fasilitator menyampaikan penerapan outbound yang menggunakan landasan teori softskill ke dalam bentuk permainan-permainan lebih mempermudah mahasiswa dalam percepatan penyerapan softskill seperti permainan Leader Pass, Channel Water, Channel Ball, Whell Man, Time Bomb, Crazy Pipe khususnya High Risk diterapkan permainan Walking in the Sky dan Jungle Track serta Military Basic Training.
Mikroskil Outbound Team ini bermaterikan alumni Mikroskil yang dipercaya memimpin dan sekaligus melakukan pelatihan terhadap mahasiswa Mikroskil, ujar Ronny Wiyanto, S.Kom selaku Pimpinan Mikroskil Outbound Team.
Hal senada juga disampaikan oleh Saliman, ST selaku Wakil Ketua III Bid. Kemahasiswaan, dengan adanya outbound lebih membantu peserta dalam membuka pola pikir, membangun paradigma baru, menjadi pribadi yang tidak menyalahkan orang lain, menyesuaian diri terhadap tim serta memiliki karakter yang unggul. Selain itu dalam upaya pembelajaran softskill terhadap mahasiswa, Mikroskil juga senantiasa mengadakan Seminar, Workshop, Training setiap bulannya.
Salah satu peserta TOT, Septiandy Sumarno yang mengikuti program pelatihan ini menyampaikan rasa puasnya akan kuliah di Mikroskil, dimana Mikroskil selalu menerapkan konsep "e;One Step Ahead†sehingga kami selaku mahasiswa dapat beraktifitas, mengembangkan kemampuan kami dan terus mendapat perhatian dan bimbingan serta konsultasi. Dengan Motto “Berwawasan ke Depan, Mengubah Tantangan Menjadi Peluang"e; benar-benar terwujud di Kampus Mikroskil.
Melalui Team TOT ini, mahasiswa Mikroskil akan dibimbing dalam proses pematangan softskill di kampus dan hasilnya dapat kita lihat yakni peningkatan yang signifikan dari mahasiswa Mikroskil sejak tahun 2003 seperti kesadaran mahasiswa akan kebersihan kampus, kemampuan belajar dan berpikir mahasiswa yang jauh lebih baik dengan pencapaian prestasi di tingkat nasional dan internasional.