Ratusan umat Buddha dari Keluarga Mahasiswa Buddhis (KMB) STMIK-Mikroskil Medan merayakan Perayaan Tri Suci Waisak 2550 BE/2006 dan Diskusi Dhamma di Hall Kampus C STMIK-Mikroskil lantai 5 jalan M. H. Thamrin No. 112 Medan. Acara yang diadakan pada hari Minggu tanggal 4 Juni 2006 tersebut berjalan dengan hikmat dan lancar.
Acara yang dihadiri Y. M. Punnajato, Y. M. Ashin Pannasami, Pandita Rudi Hardjon Dhammaraja, SH, S.Ag., Puket III STMIK-Mikroskil Bambang Rusli, B.Sc., anggota KMB STMIK-Mikroskil, mahasiswa STMIK-Mikroskil, Pengurus Vihara Borobudur Medan, Dayaka Sabha Cetiya Mahasampatti, serta para undangan.
Barisan Amisapuja memasuki Aula STMIK-Mikroskil dengan diiringi Vihara Gita Kami Memuja. Setelah itu dilakukan prosesi penyalaan lilin oleh para Bhikkhu yang telah dibawa ke dalam ruangan oleh para mahasiswa KMB.
Acara yang diisi dengan pemutaran slide berisi pesan-pesan religius dan moral-moral yang dipandu Pandita Rudi Hardjon Dhammaraja, SH, S.Ag. sebagai moderator dengan background lagu Buddhis yang menceritakan tentang sejarah hidup Sang Buddha (8 Syair Kemenangan Sempurna Sang Buddha).
Ketua Panitia Sandy Chandra Tejasilo mengungkapkan, secara umum Hari Suci Vesakha adalah hari perayaan umat Buddha untuk memeperingati tiga peristiwa penting yang terjadi pada kehidupan Buddha Gautama. Untuk itu, KMB STMIK-Mikroskil memilih tema Pandangan Buddhis Terhadap Teknologi Informasi (TI). Lanjutnya, tema ini diambil untuk menggali ajaran-ajaran Sang Buddha yang tetap relevan dalam perkembangan dan kemajuan dunia saat ini, ujar Sandy.
Dalam Dhammadesananya, Y. M. Ashin Pannasami berpesan, dalam memperingati Hari Suci Vesakha 2550 BE, masyarakat Buddhis Indonesia khususnya dan dunia pada umumnya dapat meningkatkan nilai-nilai kebajikan moral yang merupakan pesan Sang Buddha tidak berhenti pada perenungan moral saja, tetapi dapat diterapkan dalam tindakan nyata. "Buddha tidak anti terhadap teknologi, namun Buddha menerima dan memanfaatkan teknologi secara selektif", ujar Y. M. Ashin Pannasami.
Sebagai umat Buddha, marilah kita jadikan Dhamma sebagai landasan praktik kita. Dengan praktik Dhamma, kita akan damai dan berbahagia selalu.