STMIK-Mikroskil mendatangkan pakar telematika yaitu Roy Suryo dan pakar IPv6 yaitu Assoc. Prof. Dr. Rahmat Budiarto dalam seminar "e-Everything: The Future of Information Technology" di Restoran Ria pada hari Sabtu tanggal 16 Maret 2008. "Tingginya antusiasme masyarakat Medan terbukti dengan hadirnya 1200 peserta", ungkap Saliman ST, Pembantu Ketua III Bid. Kemahasiswaan.
R. Budiarto yang juga Deputy Director NAV6 Universiti Sains Malaysia, Penang, menuturkan di masa depan teknologi-teknologi jaringan sekarang (telepon, Internet, dan televisi) akan bergabung menjadi satu jaringan Internet. Dengan konvergensi ini maka jumlah alamat IP yang dibutuhkan pengguna Internet akan membengkak, karena tiap perangkat wajib memiliki satu alamat IP. Protokol IPv4 sekarang mustahil memenuhi kebutuhkan tersebut karena total alamat yang tersedia sekitar 4 milyar.
Untuk mengatasinya, maka IPv6 dihadirkan oleh para ahli-ahli jaringan komputer dengan jumlah alamat yang sangat besar sekali. Bahkan seandainya setiap manusia di muka bumi ini dibagi-bagikan alamat IPv6 secara merata, maka setiap orang masing-masing akan mendapatkan 10.000 buah alamat dan masih akan tersisa banyak sekali.
Sesi kedua dibawakan oleh Roy Suryo. Dengan gayanya yang luwes dan humoris, beliau mengungkapkan dahsyatnya perkembangan teknologi saat ini. Teknologi juga telah menjangkau berbagai lapisan masyarakat, seperti penggunaan telepon seluler yang telah populer di kalangan masyarakat manapun. Dengan telepon seluler, orang mampu mengambil video, gambar, dan bahkan bisa ber-Internet ria. Walaupun begitu, peningkatan teknologi multimedia yang semakin cepat juga mengakibatkan terjadinya kejahatan-kejahatan yang akhirnya merugikan masyarakat di sekitarnya. Sebagai contoh, kasus-kasus pornografi seperti Bandung Lautan Asmara dan foto panas Sandra Dewi.
Tetapi penggunaan teknologi juga bisa mengungkap berbagai kasus dalam masyarakat. Seperti contohnya, pengungkapan fakta Supersemar. Dengan pemanfaatan teknologi, Roy mencoba mengungkapkan bahwa Supersemar memang tidak pernah beredar. Contoh lain adalah pembersihan nama baik Sandra Dewi oleh Roy Suryo dengan memanfaatkan perangkat lunak pengolah gambar. Roy Suryo menutup seminar dengan sesi tanya jawab. Terlihat banyak peserta yang sangat antusias untuk bertanya kepada Roy Suryo sehingga panitia terpaksa membatasi karena waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam.