Lord Douglas saat muda adalah pria yang menawan, tidak bermoral, dan sangat tampan. (Jude Law memerankannya dalam film Wilde tahun 1998, dan kemiripannya sangat luar biasa.) Sayangnya, bakatnya dalam membuat skandal sering kali menutupi bakat-bakat lainnya; Murray yakin bahwa Douglas adalah salah satu penyair Inggris hebat pada masanya, seorang ahli bentuk soneta yang telah diabaikan oleh para cendekiawan dan pembaca. Di sinilah tragedi yang sebenarnya: jika Douglas hidup lebih singkat, dia mungkin akan lebih dikenang.

Namun Murray juga tidak berbasa-basi tentang sisi-sisi Douglas yang lebih buruk: Bosie adalah seorang yang sombong, seorang anti-Semit yang mengoceh, dan seperti ayahnya yang tidak seimbang, rentan terhadap amarah yang merusak. Orang mungkin mengatakan, seperti yang dikatakan James Agate tentang Autobiografi Douglas, bahwa kisah hidupnya adalah "catatan dari pertengkaran yang cukup hebat." Itulah ciri khas bahasa Inggris yang meremehkan Anda.

Douglas tampaknya telah menghabiskan sebagian besar hidupnya di pengadilan, baik menuntut atau dituntut atas pencemaran nama baik. Sidang Wilde menetapkan pola yang tampaknya harus diulangi Bosie hingga ia sendiri dijebloskan ke penjara setelah tuduhan pencemaran nama baik lainnya (yang didalangi oleh Winston Churchill, dari semua orang) akhirnya terbukti. Wormwood Scrubs pada tahun 1920-an bukanlah piknik, dan Douglas muncul sebagai orang yang rendah hati; menjelang akhir hidupnya, ia bahkan mencapai sedikit rekonsiliasi dengan dirinya yang lebih muda. Murray dengan terampil menyampaikan kepedihan tahun-tahun terakhir ini--seperti Wilde, kesepian dan dilanda kemiskinan, tetapi tidak seperti Wilde, sebagian besar terlupakan. Biografi yang inovatif ini banyak mengoreksi kelalaian historis itu, dan dengan demikian, memberikan kisah yang menarik tentang salah satu kepribadian paling rumit dalam puisi. --Mary Park